sudut
kanan kamar tua
bersemayam
dalam kesejukan di antara
laci-laci kecilku
semerbak harumi ruang imaji
khas,
aroma legenda
waktu menagih sugesti puncak kesadaran,
menuntut
lebih akan keterbatasan
terbang terbawa angin
hinggap
di sela ruang kosong
otakku
dadaku
siang, malam menanti pagi
riang,
senyum terus meratapi
saat tersadar,
tak
mampu mencari
mengapa berlari?
aku
sendiri
kan kusentuh walau kering
kini
bersih tanpa debu
kelembutan tak terkira
ingatanku
Pandu Hidayat_17september,2007
Download PDF